“Menyenangkan” mungkin salah satu ungkapan untuk turnamen Dota 2 The International 10 tahun ini. Setelah ditunda hampir satu tahun, akhirnya The International 10 bisa diselenggarakan juga di Romania. Meskipun sempat terdapat masalah karena tingginya angka covid-19 di negara tersebut, valve akhirnya memutuskan untuk tidak adanya penonton di stadion dan mengembalikan uang tiket The International kepada para fans yang sudah membelinya. Namun turnamen TI 10 ini masih berjalan lancar dan dapat disaksikan oleh gamers Dota 2 di seluruh dunia melalui livestreaming.
Rekap Turnamen Dota 2 The International 10
Tak hanya gamers Dota 2, beberapa gamers yang tidak bermain Dota 2 pun juga menonton turnamen The International 10 ini. Terutama para gamers yang ada di Indonesia. Kenapa gamers Indoensia? Karena untuk pertama kalinya pemain Indonesia bisa bermain di Main Event The International. Duet maut dari tim T1 yaitu Kenny “Xepher” Deo dan Matthew “Whitemon” Filemon ini bisa tembus ke playoff The International dan bertanding tiga match. Meskipun sebelumnya dikalahkan oleh PSG.LGD di Upper Bracket, namun mereka bangkit dan menggugurkan Alliance di Lower Bracket. Namun pada Lower Bracket, mereka sudah tidak mampu mengimbangi permainan Vici Gaming dan harus gugur dari The International.
Meskipun demikian, Xepher berhasil membuat statement ikonik yang akan diingat oleh para penggemar. Pada wawancaranya bersama SirActionSlack, Xepher mengatakan suatu statement di depan kamera yaitu “Mama, aku di TI”. Kalimat tersebut langsung menjadi viral dan sempat menjadi trending di Twitter.
Kemengan Team Spirit di Grand Final
Beralih ke Grand Final, pada Grand Final ini merupakan bagian yang menegangkan. Di Grand Final ini teradapat dua tim yang sama-sama kuat yaitu PSG.LGD dan Team Spirit. Kenapa begitu? Jika kita lihat dari bracket, tim PSG.LGD ini berhasil mempertahankan kemenangannya berturut – turut di Upper Bracket. Di sisi lain, Team Spirit sudah harus turun ke Lower Bracket di hari pertama, namun di Lower Bracket ini Team Spirit berhasil mengalahkan semua musuhnya dan mencapai Grand Final.
Pada pertandingan Grand Final-nya, Team Spirit berhasil mengamankan game pertama dan kedua dengan mengandalkan rotasi cepat dari kedua Support. Meski pada game selanjutnya PSG.LGD sudah mengantisipasi permainan agresif dari Team Spirit sampai mendapatkan 2 kemengan, namun pada game kelima Team Spirit berhasil mendapatkan kemengan. Kemenangan di game kelima ini, Team Spirit berhasil membuat combo Tiny dan Lycan dari PSG.LGD tidak berjalan dengan optimal dikarenakan Team Spirit emmiliki Bane yang dapat memberikan crowd-control yang efektif kepada Tiny.
Dengan kemenangan yang didapatkan Team Spirit di The International 10 ini, mereka berhasil menuliskan nama tim mereka di Aegis of Champions menemani tim yang menjuarai TI sebelumnya. Mereka juga membawa pulang uang sebesar 18 Juta Dollar atau setara dengan Rp 256 Milliar.